Liputan6.com, Jakarta – Presiden DPP Golkar Airlanga Hartarto mengeluarkan sejumlah pernyataan terbaru jelang Pemilihan Umum atau Pemilihan Umum 2024.
Salah satunya, menurut Airlanga Hartarto, adalah pengumuman resmi partainya tentang nama-nama calon presiden untuk pemilu 2024. (Monas) mengandung lambang Pohon Beringin.
baca juga
Saat menghadiri Rapat Koordinasi dan Juknis Kemenangan Pilkada yang digelar di Hotel Labersa Pekanbaru, Riau, Airlangga mengatakan kepada Golkar (mengenai nama calon presiden) bahwa DPR juga resmi pada 2023.
Diketahui, pada 2019 DPR Golkar memutuskan mencalonkan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden 2024. Rapat Kerja (Rakranas) yang diselenggarakan setelah Musyawarah Nasional 2019.
Apalagi, kata Airlangga, Golkar masih memperjuangkan sistem pemilu yang memberikan kedaulatan kepada rakyat melalui proporsionalitas terbuka.
“Ada upaya dari beberapa partai untuk mengembalikan sistem pemilu dari tangan rakyat kepada pimpinan partai melalui sistem proporsional tertutup,” kata Airlangga.“Upaya itu dilakukan dengan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), kata Airlangga. . .
Dia mengatakan, Golkar sendiri meluncurkan manifesto penolakan sistem proporsional tertutup yang diterapkan delapan partai awal tahun ini.
Berikut sederet pernyataan terbaru Ketua DPP Golkar Airlangga Hartarto jelang Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 yang disusun Liputan6.com.
Ketua DPP Golkar Airlangga Hartarto mengakui partainya telah resmi mengumumkan daftar calon presiden untuk pemilu 2024.
Padahal, menurut dia, pengumuman calon presiden dari Golkar sudah diumumkan sejak pelaksanaan konvensi nasional (Monas) partai berlambang Pohon Beringin itu.
Saat menghadiri Rapat Koordinasi dan Juknis Kemenangan Pilkada yang digelar di Hotel Labersa Pekanbaru, Riau, Airlangga mengatakan kepada Golkar (mengenai nama calon presiden) bahwa DPR juga resmi pada 2023.
DPR Partai Golkar 2019 dikabarkan memutuskan mencalonkan Airanga Hartarto sebagai calonnya pada pemilihan presiden 2024.
Bahkan, keputusan MPR ini semakin diperkuat berkat hasil keputusan dari Rapat Pimpinan Nasional (Rafimnas) hingga Konferensi Aksi Nasional (Lakernas) yang diselenggarakan pasca Munas 2019.
Airlangga menegaskan pencalonan presiden dari Golkar sudah final. Karena MPR merupakan keputusan tertinggi partai dengan Banyan Tree.
Diakui Airlangga, Golkar kini memperjuangkan sistem pemilu yang tetap memberikan kedaulatan kepada rakyat melalui proporsi terbuka.
Menurut Golkar, beberapa partai berusaha mengembalikan sistem pemilu dari tangan rakyat kepada pimpinan partai melalui sistem proporsional tertutup. Upaya ini diwujudkan melalui gugatan uji materiil ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Golkar sendiri memperkenalkan manifesto melawan proporsionalisme tertutup oleh delapan partai awal tahun ini.
“Jangan lupa, Golkar adalah rajanya opsi tertutup. Kita punya pengalaman menghadapi berbagai pemilu dengan pemilu tertutup di era rezim baru. Bahkan di era reformasi 2004, Golkar menang,” jelas Airlangga.
Menko Perekonomian mengatakan, Golkar ingin konsisten memberikan kedaulatan kepada rakyat.
Dia mengakui mayoritas partai telah sepakat untuk tidak mengubah undang-undang pemilu tahun ini. Hal itu untuk memastikan aturan yang dijadikan dasar Pemilu 2024 tetap sama dan tidak berubah dari tahun ke tahun.
“Jadi kita sudah punya komitmen antarpartai dan aturan pemilu tidak berubah setiap tahun. Jadi kita harus melaksanakannya secara konsisten, apalagi setelah musim sepak bola dibunyikan” ujar Airlangga.