Siapa sangka daun pisang yang jarang dihargai bisa memiliki nilai ekonomi setinggi itu? Anda juga bisa membuat banyak kerajinan tangan dari daun pisang.
Direktur Pemasaran PT Indo Risakti Riris Simanjuntak mengatakan, pihaknya mengolah daun pisang menjadi berbagai kerajinan tangan, salah satunya dekorasi rumah.
Selain daun pisang, kata Reiris, ia juga menggunakan bahan alam lainnya untuk karya ini, seperti mendong (sejenis rumput), sigra (pandan laut), bambu, dan batu drusy. Produknya antara lain tirai rotan, kursi, hiasan dinding, tempat lilin, pot bunga, keranjang, cermin hias dan lampu hias.
“Kita utamakan bahan-bahan yang merupakan limbah. Kita harus berurusan dengan limbah. Sama seperti kayu misalnya, ini limbah, jadi tidak akan pernah sama. Ini desain suamiku. Lihat ini. Masih dipotong. ” tulisnya di website Jakarta JIExpo Kemayoran pada Kamis (16 Maret 2023) bahwa lebih mudah menjual ke end user karena unik dan pembeli puas.
Reyes mengklarifikasi bahwa dia tidak memiliki toko karena produknya dibuat khusus untuk ekspor. “Untuk pasar dalam negeri, kami akan melayani dan berpartisipasi dalam INACRAFT. Tapi untuk (produk expo) ini kami tidak akan melakukan itu karena kami hanya fokus pada ekspor,” katanya.
Apalagi, kata Reres, 60% produknya dikirim ke Amerika Serikat (AS), sisanya ke Eropa dan Namibia ke Korea Selatan. Riris bekerja sama dengan department store di negara-negara tersebut untuk memasok produk yang berfokus pada ruang dalam ruangan.
Kisaran harga yang ditawarkan tidak terlalu mahal. Ini karena supermarket menaikkan harga 3-4 kali lipat kepada pembeli untuk menutupi biaya yang mereka keluarkan.
Dia “FOB $60 (gratis on board), ya, ya. Yang kecil harganya sekitar $20, jadi harganya sekitar $20 sampai $60.”
Dalam sebulan, Riris bisa memproduksi barang hingga 8-10 kontainer. Satu wadah berisi sekitar 1400 set produk.
Bagaimana Riris memulai dan berapa penghasilannya? Lihat halaman selanjutnya.