Dua orang tenaga kerja wanita (TKW) bernama Siti dan Farida menjadi korban pembunuhan berantai Wowon Erawan alias Aki (60) dan Solihin alias Duloh (63). Keduanya ditipu oleh Dolloh dengan cara mencari uang.

Inspektur Jenderal Kabulda Metro Jaya Fazil Imran mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penipuan quick-wealth.

Pada Sabtu, 21 Januari 2023, Fadel Imran berkata, “Orang-orang harus memperhatikan janji cara cepat dan mudah untuk mendapatkan kekayaan dan kesuksesan.”

Fadel juga berpesan agar masyarakat mengenal lebih dalam lagi orang yang baru ditemuinya. Langkah-langkah harus diambil untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan.

“Untuk menghindari penipuan, saya mencoba belajar lebih banyak tentang orang yang baru saya temui. Kerugiannya tidak hanya materi, tapi juga nyawa,” jelasnya.

Padel juga mendesak untuk segera melaporkan setiap informasi yang diterima tentang tindakan serupa yang dilakukan oleh CS Wawon lainnya.

“Jika Anda merasakan sesuatu yang tidak biasa atau merasa aneh, jangan ragu untuk menghubungi saya,” jelasnya.

Bos Bulda Metro Gaya Kumbis Hingki Hrayadi mengatakan, kedua tersangka dibantu tersangka Didi Cholahuddin alias Didi, 34, yang bertugas mengumpulkan uang dari TKW.

“Menurut kesaksian banyak saksi mata, mereka dijanjikan sekembalinya ke Indonesia akan mendapatkan rumah yang bagus dan uang yang berlipat ganda,” kata Hengke dalam konferensi pers. kereta bawah tanah. Kapolsek Gaya, Kamis (19/1).

Diduga dukun Duluh mengaku bisa menggandakan uangnya. Polisi menemukan uang senilai Rp 1 miliar telah dicuri dari rekening Didi.

“Yang kami temukan sejauh ini adalah arus kas sebesar 1 miliar rupee.

Hengki mengatakan uang itu ditransfer ke rekening atas nama Dede Sholehudin. Didi, korban asli, juga menjadi tersangka pembunuhan ini.

“Didi yang mengumpulkan uang dari banyak TKI,” kata Hengke.by admin Arwana99.

Baca di halaman selanjutnya: Perputaran uang TKW…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *