Kecelakaan yang menewaskan seorang anak seorang perwira polisi senior di Pasar Mingu, Jakarta Selatan, pada pertengahan Maret lalu masih menyisakan tanda tanya.

Polisi mengatakan, kecelakaan terjadi saat korban sedang melintasi mobil dan tidak dapat menghindari kecelakaan tersebut.

Sementara itu, keluarga korban yang mengungkap kebenaran di TKP mengatakan, anak seorang polisi yang mengendarai Mercedes-Benz meninggal dunia dalam keadaan mabuk saat mengemudi.

merangkum beberapa perkembangan terkait kasus tersebut sebagai berikut:

Kasus ini masih dalam penyelidikan

Bulda Metro Jaya mengatakan, kecelakaan mobil yang melibatkan putra perwira senior polisi berusia 18 tahun Maulana Malik Ibrahim di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, masih dalam penyelidikan.

Kabid Humas Polda Metro Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, penyidik ​​Ditlantas Polda Metro Jaya memeriksa 10 saksi mata dalam kecelakaan yang menewaskan satu orang.

Trunuyodu mengatakan pada Senin (4 Maret 2023) “Ada 10 orang yang diadili di sini. Semua dalam proses pemeriksaan adalah proses lisan untuk mendapatkan informasi”.

Ia menambahkan, “Mohon tunggu langkah dari Bulda Metro Jaya terkait hal ini, dan perkembangannya akan kami informasikan nanti.”

Maulana Malik Ibrahim adalah putra dari Karo Opus Bulda Kumbs Abu Bakar.

Trunuyudu juga mengatakan, kasus tersebut akan digelar Selasa depan untuk menentukan apakah kasus tersebut dapat diusut atau tidak.

kronologi kejadian

Sebagai referensi, kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi pada Minggu (12/3/2023).

Kendaraan yang dikemudikan Maulana Malik Ibrahim itu diketahui menempuh perjalanan dari Mambang ke Pasar Minggu di Jakarta Selatan, hingga Ragunan di Jalan Margasatwa.

Sedangkan sepeda motor yang dikemudikan korban Siahlan Bayu Aji, 19, membawa Muhammad Syamil Akbar, 19, sebagai penumpang dari Cilandak menuju Pasar Repu.

Dua turis dikatakan menerobos lampu merah di persimpangan. Tiba-tiba mobil yang dikendarai Maulana Malik Ibrahim datang dengan sangat kencang. Kecelakaan tidak dapat dihindari.

Akibat kecelakaan itu, Sialan Bayu mengalami luka dan hilang kesadaran.

Shaalan juga harus mendapat perawatan di Rumah Sakit Pasar Mingu hingga sekarang.

Sedangkan Muhammad Siam tewas seketika di tempat.

Tuduhan bahwa polisi menutupi fakta

Keluarga korban, Muhammad Seyamel, yang berinisial “N”, mengaku mendapat kesan polisi menutup-nutupi peristiwa tersebut.

Pasalnya, belum semua rekaman kamera CCTV tempat kejadian perkara (TKP) dirilis aparat.

Keluarga MS hanya memperoleh satu rekaman kamera CCTV, namun rekaman tersebut tidak menceritakan keseluruhan kejadian.

n berkata

Keluarga korban berencana melapor ke Polsek Probam dan mengambil tindakan lanjutan.

(Penulis: Tria Sutresna, Dzaki Norchio / Editing: Ambarani Nadia Kimala Mufanita, Ahsanuddin, Norsita Sari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *