Interpol sedang mencari kepala sekolah Singapura berusia 57 tahun. Pada akhirnya, ia membantu tiga mahasiswa China menyontek saat mengikuti ujian politeknik di Singapura.

Tentu saja Pak Poe melakukan penipuan tidak sendirian, melainkan bersama kaki tangannya. Mitranya adalah mantan pacar Boh Tan Jia Yan dan keponakannya Fiona Boh, yang melamar ujian sebagai kandidat luar, dan Feng Riwen, staf menunggu di pusat bimbingan belajar. Januari 2023).

Prosedur itu dilakukan Poh cs saat ujian masuk perguruan tinggi digelar di Singapura pada Oktober 2016 lalu. Setiap siswa menerima S$8.000 (hanya Rp 91 juta) dan biaya masuk sebesar S$1.000 (hanya Rp 11,4 juta). Namun, pengembalian dana penuh akan diberikan jika terjadi kegagalan.

Poe telah dijatuhi hukuman empat tahun penjara pada September 2020 karena 27 tuduhan menyontek saat ujian. Namun, dia tidak hadir di pengadilan untuk menjalankan hukumannya hingga September 2022. Sementara tiga rekannya diamankan. Masing-masing dipenjara antara dua dan empat tahun.

Pengadilan meminta pernyataan dari pengacara mereka, tetapi mereka menggunakan hak mereka untuk tetap diam. Jaksa Agung juga menyimpulkan bahwa pembelaan ini akan lebih merugikan mereka jika dilaksanakan. Hakim Kenneth Yap mengatakan dalam putusannya bahwa “kesucian” ujian negara harus dilindungi.

“Gagasan bahwa siswa dapat membeli [jawaban] dengan curang adalah penghinaan,” kata Hakim Kenneth.

Pada Desember 2022, jaksa Singapura mengajukan ‘red buronan’ ke Interpol, meminta informasi tentang keberadaannya. Menurut laporan BBC, Po tampaknya telah melarikan diri dari Singapura.

Red notice adalah permintaan penegak hukum internasional untuk mencari dan menangkap seseorang yang menunggu ekstradisi atau terlibat dalam kasus hukum.by admin Arwana99.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *