Jakarta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memverifikasi informasi dan komentar penulis yang mengancam jamaah Muhammadiyah yang viral di media sosial.
“Saya harus legalkan darahnya,” kata ancaman itu, mengomentari penetapan Idul Fitri 1444 H oleh Muhammadiyah yang diduga dilakukan oleh peneliti BRIN Andy Pangerang (Associated Press) Hasanuddin.
017/SP/HM/BKPUK/IV/2023: “Langkah verifikasi telah dilakukan untuk menentukan sivitas sebagai ASN BRIN. SP/HM/BKPUK/IV/2023.
Juga, jika pemberi komentar dipastikan ASN BRIN, itu berarti AP Hasanuddin. Tindak lanjut etika kemudian dilakukan oleh Komite Etik ASN.
“Dalam aturan itu, BRIN bisa melalui Komite Etik ASN kemudian ke Komite Disiplin Pegawai Negeri sesuai PP 94/2021,” ujarnya.
“Ketua BRIN mengimbau masyarakat untuk tidak memprovokasi dengan menggeneralisasikan masalah dan mengimbau masyarakat untuk menunjuk sumber informasi yang kredibel”, tutup pernyataan resmi BRIN.
Sebelumnya, peneliti BRIN AP Hasanuddin tampil kedepan. Akibat komentar AP di media sosial, Hasanuddin mengambil nada ancaman pembunuhan yang ditujukan kepada jemaah Muhammadiyah.
A. P. Hasanuddin diketahui pernah menulis komentar tentang perbedaan perayaan Idul Fitri 1444 H antara pemerintah dan Muhammadiyah. Komentar ini dibuat untuk menanggapi posting Facebook oleh peneliti BRIN Thomas Jamal Eldin.
Disambut dengan komentar di unggahan awal, Thomas mengolok-olok pria bernama Aflahal Mufadilah. Dalam komentarnya, Thomas menilai Muhammadiyah tidak taat kepada pemerintah karena tidak mengikuti aturan pemerintah terkait Idul Fitri 2023.
Thomas menulis, “Oh, kami masih meminta fasilitas untuk salat Id. Pemerintah juga memberikan fasilitas.”
Associated Press Hasanuddin menanggapi komentar Thomas dengan nada mengancam. Karena kalimat itu ditulis sebelum a. hujan. Hasan al-Din berkata, “Haruskah seluruh darah Muhammadiyah dihalalkan?”
“Haruskah kita halalkan darah Muhammadiyah atau tidak? Lagi pula, Hizbut Tahrir menyusup ke Muhammadiyah melalui agenda kalender Islam sedunia dalam pembebasan Gema. Terlalu banyak kata! Mereka membunuh kalian di sini satu per satu. Silakan. Laporkan komentar saya sebagai ancaman pasal pembunuhan! Saya siap masuk penjara. Saya muak melihat perkelahian kalian.” kata Andy.