Jakarta – Menjelang akhir pekan, Jumat (10 Maret 2023), Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu diperkirakan akan diguyur hujan ringan pada pagi hari, dan sebagian wilayah metropolitan akan berawan.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur diperkirakan akan hujan ringan pada sore hari, sedangkan wilayah lainnya diperkirakan berawan.
Namun malam ini, saat seluruh langit di atas Jakarta diperkirakan mendung, keadaan akan berbeda.
“Waspadai kemungkinan hujan disertai petir dan angin kencang di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada siang hari,” kata BMKG.
Wilayah pendukung yakni Kota Bekasi, Depok dan Bogor di Jawa Barat diperkirakan berawan pada pagi ini, disusul hujan dengan hujan ringan pada siang hingga malam hari. Waspadai hujan deras di Depok sore ini.
“Perlu diwaspadai kemungkinan hujan disertai petir dan angin kencang antara siang dan malam di sebagian Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang,” kata BMKG.
Demikian juga Kota Tangerang Banten diperkirakan berawan pada pagi dan sore hari, dengan hujan ringan pada sore hari.
“Waspadai potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Pandeglang bagian utara dan barat, Kabupaten Lebak Utara dan Tengah, Kabupaten Serang Selatan dan Tengah, Kota Serang, Kota Cilegon, dan Tangerang Barat. Kabupaten dan Pusat, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, BMKG ditandatangani.
Berikut informasi lengkap prakiraan cuaca wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Zapoditapek) yang dilansir Liputan6.com dari situs resmi BMKG www.bmkg.go.id.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut musim kemarau 2023 akan dimulai lebih awal, yakni pada April.
Menurut Presiden BMKG Dwikorita Karnawati, musim kemarau sebelumnya hanya terjadi di beberapa wilayah tertentu.
“Dengan demikian, musim kemarau 2023 biasanya akan datang lebih awal dari biasanya. Curah hujan untuk musim kemarau 2023 diperkirakan normal atau lebih kering dari biasanya,” kata Duikorita dalam konferensi pers daring, Senin, 6 Maret 2023.
Secara umum, jelasnya, awal musim kemarau sangat erat kaitannya dengan angin daratan atau monsun Asia, yaitu pergerakan angin dari benua Asia melalui kepulauan Indonesia menuju benua Australia.
“Kemudian, BMKG mengantisipasi awal musim kemarau dengan monsun Australia yang aktif pada April 2023. Dimulai di wilayah Nusa Tenggara dan Bali pada April 2023,” kata Duikorita.
Dwikorita adalah salah satu dari total 699 wilayah monsun Indonesia: Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Jawa Timur.
Selain itu, Dwikorita memperkirakan 156 wilayah monsun atau 22,3% wilayah tersebut memasuki musim kemarau pada Mei 2023, meliputi sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besar Jawa Barat, dan sebagian besar Banten, lanjut Dwikorita.
Sedangkan 155 zoom atau 22,2% planet akan memasuki musim kemarau pada Juni 2023, kata Duikorita.
Kemudian, menurut Dwikorita, wilayah yang akan memasuki musim kemarau pada Juni 2023 antara lain Jakarta, sebagian Pulau Jawa, sebagian besar Sumatera Selatan, Pulau Bangka Belitung, dan sebagian besar Riau.
Kemudian sebagian besar Sumatera bagian barat, sebagian Kalimantan bagian selatan, dan sebagian besar Sulawesi bagian utara.
“16% dari 113 monsun atau wilayah atau wilayah monsun lainnya memiliki musim hujan atau kemarau sepanjang tahun. Jadi ada satu musim atau musim hujan atau musim kemarau sepanjang tahun,” katanya. .
Doikorita mengatakan selama tiga tahun berturut-turut, yakni dari tahun 2020 hingga 2022, Indonesia sudah mulai terbiasa dengan musim kemarau.
Namun pada 2023, musim kemarau diperkirakan akan kembali normal dan lebih kering dibandingkan tiga tahun terakhir, ujarnya.
“Saat ini kita melihat keadaan normal kembali, artinya musim kemarau hujan kembali normal. Dan ada kemungkinan terjadi El Niño, artinya cuaca cenderung semakin kering, terutama dalam 3 tahun terakhir ini,” jelas Duikorita. .
Lebih lanjut Dwikorita mengatakan, seluruh atau 45,95% provinsi di Indonesia diperkirakan akan memasuki musim kemarau pada Agustus 2023.
“Sumatera Tenggara, Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung, sebagian besar Jawa, Kaltim dan sebagian Kalsel, sebagian Sulawesi dan sebagian Papua,” jelasnya.