Liputan6.com, Jakarta – Instagram BEM UI belakangan menjadi sorotan setelah unggahan meme yang menampilkan video animasi Presiden DPR RI Puan Maharani yang digambarkan sebagai tikus. Postingan ini sebagai bentuk protes terhadap sikap DPR atas pengesahan Perppu Undang-Undang Cipta Kerja (Perppu Ciptaker) oleh DPR. Tindakan anggota dewan dianggap sebagai makar.

Juga, video yang dilihat di Liputan6.com menunjukkan dua tikus lagi keluar dari gedung kulit penyu. Per Kamis, 23 Maret 2023 (23 Maret 2023) pukul 16.58 WIB, video yang diunggah pada Rabu, 22 Maret 2023 itu telah mendapat 140.963 like dan 7.671 komentar.

Baca juga

“Saya pikir semua postingan kami menggambarkan kemarahan kami di DRC hari ini,” kata Presiden BEM UI Melky Siddig Huang kepada Liputan6.com usai konfirmasi, Kamis (23 Maret 2023).

Melki mengatakan DRC memiliki sikap yang tidak pantas dengan mengesahkan Perppu Ciptaker menjadi undang-undang. Alasan saya menilai dia sebagai raja adalah karena keputusannya tidak sesuai dengan keinginan rakyat.

“Kami menilai MPR tidak berhak lagi menyandang gelar MPR, dan produk sah yang disetujui kemarin jelas-jelas merampas hak rakyat, mengkhianati konstitusi dan tidak mematuhinya,” ujarnya.

Menurut Melki, DRC sebagai wakil rakyat dalam pemerintahan tidak boleh begitu saja menyetujui tindakan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Lebih lanjut, Melkey ​​mengatakan langkah itu inkonstitusional.

Dikatakannya, “DPR jangan menyetujui tindakan inkonstitusional Presiden Jokowi dengan mengesahkan Perfu UU Cipta Kerja yang inkonstitusional, melainkan mengikuti keputusan Mahkamah Konstitusi untuk mengubah UU Cipta Kerja dengan partisipasi yang berarti.” jelasnya.

Ia mengatakan, “Melalui publikasi ini, kami ingin menginformasikan kepada publik bahwa kami tidak memiliki harapan dan kepercayaan yang tinggi terhadap DRC saat ini karena hanya melanggar hak-hak rakyat dan melanggar Konstitusi.” lanjut.

Tak hanya kali ini, Bem-I memposting sindiran berupa meme. Sebelumnya, Bemyuyi mengolok-olok Presiden Jokowi sebagai raja basa-basi.

Staf khusus Menlu Faldo Maldini mencemooh BEM UI karena mengkritik UU Cipta Kerja. Menurut Paldo, proses dari pengesahan hingga pengesahan UU Cipta Kerja mengikuti prinsip dan prosedur.

Faldo kepada wartawan, Kamis (23/3), “BEM UI adalah mahasiswa yang cerdas dan suka berpikir beda.

Menurut Faldo, terkadang antarmuka pengguna BEM bisa konyol. Menurutnya, banyak kepentingan yang memanfaatkan kesungguhan perjuangannya.

“Narasinya seperti kisah LSM yang didanai asing, juga kelompok anti pemerintah, di mana Jokowi bukan aset sejak awal, membiarkan kesepakatan mereka laku di tahun 2024,” katanya.

Faldo berpendapat, pelibatan publik dalam penyusunan UU Cipta Kerja dilakukan melalui Satgas Ciptaker. Satgas harian, kata dia, melakukan kegiatan di seluruh wilayah.

Faldo menyimpulkan: “Jika Anda belum pernah berpartisipasi sebelumnya, apakah percuma berpartisipasi? Jika Anda benar-benar peduli, datanglah dari kemarin. Tetapi jika Anda berteriak seperti itu, silakan. Apalagi jika Anda melakukan yang terbaik.”

Sebelumnya, BEM UI mengkritisi sikap DPR soal sertifikasi legal penciptaan lapangan kerja dalam Perppu. BEM UI juga mengubah singkatan DPR menjadi Dewan Perampok Rakyat.

Selain memposting beberapa kalimat kritis, ia juga mengunggah kecamannya terhadap DPR RI melalui media sosial, dengan Pawan Maharani DPR memposting meme dengan tubuh tikus.

Akun Instagram BEM UI bemui_official belakangan ini menjadi perbincangan hangat dengan memposting kritikan terhadap Presiden Jokowi. Dalam meme tersebut, Jokowi terlihat mengenakan jas biru dengan dasi merah. Di atas kepala Jokowi ada sesuatu seperti mahkota kerajaan.

Di bawah ini, Jokowi mengatakan: Raja basa-basi. Selain itu, ada juga novel dengan kritik.

Hai UI dan Indonesia!

Jokowi kerap mengingkari janji manisnya, namun kenyataan kerap tak sesuai. Dia berkata: Itu benar. Mulai dari keinginan demo, modifikasi kode ITE, promosi KPK dan sederet komitmen lainnya. Semua orang menunjukkan bahwa kata yang diucapkan tidak lebih dari bentuk “berbicara”.

Berhenti membual, orang sudah sakit!

Brigade UI 2021 # Gerak Progresif.

Poster yang diunggah dua hari lalu itu mendapat reaksi dari warganet. Hingga Senin (28/06/2021) 18.15, postingan ini telah disukai oleh 197.796 pengguna online dan mendapat 20.601 komentar.

Usai mengunggah kritik Jokowi, Pimpinan BEM UI Leon Alvinda Putra mengaku meretas akun WhatsApp pengelola user interface BEM pada 28 Juni 2021. Pejabat yang menghadapi peretasan tersebut adalah Tiara Kepala Biro Humas BEM UI 2021. WhatsApp Tiara dilaporkan diretas pada pukul 00.56 WIB dan saat ini tidak dapat diakses.

Setelah itu, Wakil Presiden Bem-I Yogi juga diretas. WhatsApp Yogie tidak bisa diakses pada pukul 7.11 WIB dan muncul notifikasi bahwa akun tersebut terhubung dengan ponsel lain yang bukan milik Yogie. Saat ini, Yogie memiliki akses ke akun WhatsApp Anda.

Koordinator Bidang Sosial dan Lingkungan BEM UI Nayfeh menghadapi isolasi yang sama. Akun Telegram miliknya tidak bisa diakses pada pukul 02.15 WIB.

Serangan peretasan keempat diuji oleh Syahrul Badri, Kepala Bidang Bisnis dan Propaganda BEM UI. Akun Instagram-nya menghadapi pembatasan setelah mengunggah instastory untuk menjalankan fungsi BEM UI sebagai antarmuka pengguna. Akun Instagram Sharuhl tidak tersedia hingga hari ini.

BEM UI mengutuk keras segala bentuk serangan digital terhadap administrator.

“Kami mengecam keras segala bentuk serangan digital terhadap banyak pejabat BEM UI 2021,” kata Leon dalam keterangannya, Senin (28/6/2021).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *