Kedutaan Besar Indonesia di Tunisia (KBRI) mengundang duta besar negara sahabat untuk melakukan kajian geopolitik yang menjelaskan diplomasi dan peran globalnya. Kajian geopolitik ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa Indonesia di Tunisia.
Pada kajian geopolitik pertama, KBRI Tunisia menghadirkan HE Wan Li, Duta Besar Tiongkok untuk Tunisia, dengan materi mengenai peradaban Tiongkok dan khususnya diplomasi Tiongkok di Timur Tengah dan Afrika. Mahasiswa Indonesia di Tunisia turut serta dalam kegiatan ini.
“Kami memahami sepenuhnya bahwa pelajar Indonesia yang belajar di Tunisia perlu dibekali dengan kajian yang berhubungan langsung dengan geopolitik. Itu sebabnya kami menjalankan program di mana kami mengundang teman-teman Duta Besar untuk Tunisia untuk bertukar informasi tentang diplomasi dan peran global kami. “Mahasiswa kami mampu memahami permasalahan geopolitik saat ini dan arah politik dunia di masa depan,” kata Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Masrawi dalam keterangannya, Kamis (14 September 2023).
Ia melanjutkan, “Kami berharap mahasiswa kami dapat menjadi cendekiawan, intelektual, dan pemimpin di masa depan, sehingga kita harus dipersenjatai dengan visi politik yang dimulai pada musim semi.”
Dubes RI PDI Perjuangan meyakini, kini saatnya kita semua belajar dari negara-negara yang telah melakukan lompatan besar tidak hanya dalam membangun peradabannya sendiri, tapi juga peradaban dunia.
“Pada kajian geopolitik pertama, kami mengundang duta besar Tiongkok untuk Tunisia untuk menyampaikan materi tentang peradaban Tiongkok dan diplomasi Tiongkok di negara-negara Timur Tengah dan Afrika. Peran Tiongkok di panggung dunia sangat penting dan ditentukan oleh investasi dan ekspor.” Dia menyimpulkan: “Itu benar sekali. Makanya santri-santri kita harus mengetahui dan memahami peran Tiongkok secara global agar bisa mengambil hikmah sebanyak-banyaknya. Apalagi tradisi pesantren punya kesamaan yang sangat banyak. ‘Carilah ilmu dari Tiongkok . Dia berkata,”
Duta Besar Tiongkok untuk Tunisia Wan Li menyampaikan rasa hormat atas persahabatan dan hubungan persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok. Ia juga menekankan bahwa Tiongkok telah membangun peradabannya melalui kedaulatan politik, ilmu pengetahuan, pembangunan ekonomi, dan keyakinan akan tatanan dunia yang damai dan adil.