Bareskrim Polri Jakarta, memberangkatkan empat anggotanya ke Yangon, Myanmar dan Bangkok, Thailand, untuk mengusut kasus tindak pidana perdagangan manusia (TPPO) dengan puluhan korban warga negara Indonesia (WNI).

“Tim investigasi Bareskrim bersama Divhubinter Polri berangkat ke Yangon, Myanmar dan Bangkok, Thailand.

Tim yang dikirim ke Myanmar dan Thailand itu dipimpin oleh Kombes Arya Perdana dan didampingi Divhubinter Jatiinter Kombes Audie Sonny Latuheru.

Djuhandani mengatakan, tim pemberangkatan akan bekerja sama dengan KBRI Yangon, Myanmar, untuk memetakan karakteristik kerawanan, termasuk mendata korban yang masuk ke Myanmar dan mengidentifikasi dirinya tetap berada di Myanmar dan teridentifikasi sebagai korban perdagangan manusia.

Dia mengatakan polisi juga akan menyelidiki beberapa korban yang dievakuasi.

Ia mengatakan, “Kami akan melanjutkan kegiatan seperti kegiatan investigasi dan investigasi khusus, investigasi korban yang berhasil dievakuasi, dan penyitaan barang bukti di KBRI Bangkok.”

Polisi mengevakuasi empat korban Myanmar Human Trafficking and Crimes Act (TPPO). Hal itu diketahui berdasarkan informasi dari Atase Kepolisian Bangkok Coombs Indon Norchio.

“Empat korban telah dievakuasi dari provinsi Misot Thailand,” kata Brigadir Jenderal Djohandani Raharju Boru dalam keterangannya, Minggu (7 Mei 2023).

Mereka yang dievakuasi adalah Chandra Purnama Alam, Saeed Muhammad Anwar, Yogi Syahputra dan Henry.

“Empat korban sedang dalam pengawasan KBRI Bangkok dan berlokasi di Distrik Mesut, Thailand,” imbuhnya.

Sejauh ini, KBRI Yangon, Myanmar, sedang bernegosiasi dengan 16 korban yang masih berada di Myawadi, Myanmar, dan pihak perusahaan untuk mengevakuasi para korban.

“Distrik Myawaddy Myanmar lebih dekat dan berbatasan langsung dengan distrik Mesot Thailand, sehingga memiliki sifat yang cenderung lebih aman. Oleh karena itu, upaya evakuasi dari KBRI Yangon akan diarahkan langsung ke distrik Mesot, Thailand,” jelasnya. telah melakukan.

“Setelah berhasil menyelamatkan 20 korban, KBRI Bangkok akan memindahkan korban ke KBRI Bangkok Shelter di Bangkok,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *