Liputan6.com, Jakarta – Tahukah Anda kapan kalender pemilu 2024 akan digelar? Masih ada satu tahun lagi, tetapi pada saat yang sama akan diadakan pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat.
Langkah-langkah pemilu 2024 diumumkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam rapat Panitia II MPR bersama Kemendagri, KPU, dan Bawaslu pada 24 Januari 2022.
Hasil pertemuan tersebut, pemerintah sepakat untuk mengadakan pemungutan suara pada 14 Februari 2024.
Tito mengatakan tahapan pemilihan dimulai 20 bulan sebelum pemungutan suara. “Kemudian 20 bulan yang lalu saya mengambil tindakan berdasarkan hukum.”
Sementara itu, Ilham Saputra, Ketua Partai Persatuan Kurdistan, mengatakan tanggal 14 adalah hari Rabu, sama seperti pemilihan umum.
Sementara itu, KCTU juga mengusulkan pertemuan ke-14 pada pertemuan Kongres Rakyat Nasional yang lalu. Dikutip dari situs Komisi Pemilihan Umum (KPU), per PKPU Nomor 3 Tahun 2022, informasi jadwal tahapan Pemilu 2024 mendatang adalah sebagai berikut:
Lembaga Penelitian Indonesia (LSI) telah menerbitkan sebuah kajian terkait pilihan populer partai politik.
Disebutkan bahwa 27% responden menyatakan tidak akan memilih partai politik jika pada saat ini diadakan pemilihan umum.
“Yang menarik, masih banyak yang belum mengambil keputusan. Ada 27%. Biasanya kurang dari 20%,” ujar Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian Indonesia (LSI) Gyadi Hanan. Pemutaran pada Minggu (22 Januari 2023).
Namun, dia menduga karena KPU baru mengumumkan partai mana saja yang akan mengikuti pemilihan umum 2024, dan tahun ini masih tahun baru.
Menurut Jiadi, dengan pengumuman resmi, audiens akan mengevaluasi kembali pilihan mereka.
Diketahui, survei nasional dilakukan dengan metode RDD (Random Number Dialing) terhadap 1.221 responden pada 7-11 Januari 2023.
“Mungkin karena tahun sudah dimulai dan koalisi partai sudah mengumumkan keikutsertaan partai dalam pemilu, sehingga masyarakat bisa mengevaluasi kembali pilihannya,” kata Djayadi.
Meski demikian, PDIP masih menduduki peringkat sebagai partai dengan jumlah pemilih tertinggi dalam jajak pendapat LSI.
Giadi mengatakan PDIP mendapat skor 21,9 persen dalam survei tersebut. Tempat kedua dan ketiga ditempati oleh Partai Greendra (12,1%) dan Partai Demokrat (7,1%).
Di sisi lain, partai Golkar menguat 6,7%, Nasdem dan PKS 5%, sementara partai lain seperti PKB, PAN, Perindo, Buruh, Ummat, PSI dan Gelora masih di bawah 4%.
“Dari sisi daerah, untuk seluruh Sumatera secara keseluruhan PDI Perjuangan naik 16%, disusul Gerindra 13,2%, Partai Demokrat 9,0%, Golkar 8,7%, dan NasDem 6,2%,” kata Djayadi.
Sementara di wilayah Banten, PKS 21,7%, Golkar 14,8%, PDIP 12,7%, dan Girindra 12,6%.
“Untuk Kabupaten DKI Jakarta, LSI mencatat responden lebih memilih PKS daripada PDI Perjuangan. 38,2% responden memilih PKS dan 18% memilih PDIP. Selanjutnya di Jabar, Girindra dan PDIP Partai Golkar Ada konflik.” .
Untuk Jawa Barat, PDIP 20,1%, Gerindra 19,8%, dan Golkar 10,1%. Sementara untuk Jawa Tengah, PDIP masih bertahan di angka 24,9 persen, kata Djayadi.
Di Jawa Timur, PDIP (27,6%), Gerindra (10,3%) dan PKB (9,9%) cukup kompetitif. Katanya, “Menarik Birindu (9,4%) mendapat suara dari Jawa Timur.”
(embun/isk)