Liputan6.com, Jakarta Agung Podomoro terus menggenjot penjualan properti ke konsumen. Dari 21 Februari hingga 5 Maret 2023, Agung Podomoro akan menjadi tuan rumah Festival Investasi Real Estat Agung Podomoro 2023 di Emporium Pluit Mall, Jakarta Utara.
baca juga
Dengan menawarkan produk-produk real estate bernilai tinggi di berbagai kota, kegiatan ini diharapkan dapat memuaskan keinginan konsumen untuk memiliki produk-produk real estate Agung Podomoro.
Direktur Pemasaran Agung Podomoro Agung Wirajaya menjelaskan, banyak tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 diatasi perseroan melalui strategi yang jitu dan terukur selama dua tahun.
Percepatan pembangunan beberapa proyek real estate baru mendapat respon yang sangat positif dari konsumen di berbagai kota.
Selain itu, sebagai pengembang dengan rekam jejak yang telah terbukti selama lebih dari setengah abad, Agung Pomoro selalu menjaga kepercayaan konsumen melalui produk berkualitas tinggi dan pengiriman unit yang tepat waktu.
“Dua tahun lalu adalah momen ketika kami mengambil langkah yang tidak populer dan berisiko tinggi untuk terus membangun dan mengembangkan proyek real estate Agung Podomoro di kota lain. Kami berada dalam situasi yang sangat dinamis,” kata Agung dalam keterangan resmi. Jakarta, Minggu (1 Januari 2023) Konsumen masih berbondong-bondong ke penawaran kami.
Agung Podomoro optimis sektor real estate akan terus tumbuh positif tahun ini, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan tumbuh lebih dari 5%. Keyakinan tersebut juga didukung oleh tingginya permintaan akan real estate oleh masyarakat Indonesia, khususnya generasi milenial yang populasinya semakin dominan dalam struktur sosial masyarakat Indonesia.
“Pada tahun 2020, Agung Podomoro akan mulai membangun Podomoro Tenjo City, menyasar segmen ultra-affordable millennials. Menurut perkiraan kami, sekitar 64% pembeli Tenjo adalah kaum milenial dan 67% adalah pengguna akhir. Kami senang melihat ini: Milenial telah menjadikan properti sebagai aset keluarga yang penting,” kata Agung.
Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), saldo kepemilikan rumah di Indonesia mencapai 12,75 juta rumah tangga. Artinya, hanya 59,5% keluarga yang tinggal di rumah layak huni, sedangkan sisanya tinggal di rumah tidak layak huni, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020.
Festival Investasi Real Estat Agung Podomoro 2023 akan memamerkan banyak proyek real estat baru dan yang sudah ada yang dikembangkan oleh Agung Podomoro dengan promosi menarik.
Festival ini akan dihadiri oleh divisi residensial dan apartemen Agung Podomoro yang memiliki proyek di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Podomoro Hill.
Jakarta, Podomoro Park Bandung, Podomoro Tengo City, Podomoro Golf View, Kertabumi City, Parkland Podomoro Karawang, Vimala Hills, Podomoro City Daily Meydan. Juga SOHO Pancoran, Borneo Bay City, The Premiere Hills, Bukit Mediterania Samarinda, Grand Taruma Commercial, Grand Madison, The Sky Apartment, Orchard Park Batam dan Gading Premiere.
“Seluruh unit bisnis Agung Podomoro berpartisipasi dan memperkenalkan berbagai produk premium seperti berbagai tipe rumah presale, shopping mall, villa, perkantoran, dan apartemen sehingga masyarakat dapat dengan bebas memilih properti sesuai dengan kebutuhannya. Pilih real estat terbaik dengan harga yang sesuai dengan kebutuhan Anda untuk kehidupan yang semakin bernilai.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menyebut penjualan properti residensial di pasar perdana tumbuh lebih lambat year-over-year pada kuartal IV 2022.
Hal itu tercermin dari penjualan properti residensial yang tumbuh 4,54% (YoY), turun dari Q3 2020, menurut hasil survei harga properti residensial (SHPR) Bank Indonesia yang dikutip pada Jumat, 17 Februari 2023. Tercatat 13,58% (YoY) pada tahun 2022.
BI mengatakan perlambatan pertumbuhan penjualan pada Q4 2022 terutama didorong oleh penjualan rumah ukuran menengah ke bawah, yang turun sebesar -18,88% YoY.
Penjualan rumah kecil dan besar juga tumbuh sebesar 14,44% (YoY) dan 17,28% (YoY), turun dari 30,77% (YoY) dan 19,73% (YoY) pada triwulan sebelumnya.
Peserta survei melaporkan bahwa banyak hambatan dalam jual beli properti hunian utama dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk kenaikan harga bahan bangunan (24,63% responden).
Faktor kedua berkaitan dengan perizinan/birokrasi (14,41%). Faktor ketiga adalah suku bunga KPR (15,27%). Faktor keempat adalah rasio uang muka yang tinggi saat mengajukan KPR (12,01%), dan faktor terakhir adalah faktor terkait pajak (8,83%).
Jadi secara triwulanan, pendapatan Q4 2022 turun -7,22% (qtq). Penurunan penjualan rumah triwulanan ini disebabkan oleh penurunan penjualan semua jenis rumah: kecil (-4,55% qtq), menengah (-19,50% qtq) dan besar (-15,77% qtq).
Sementara itu, Bank Indonesia menyebutkan pembiayaan nonbank tetap menjadi sumber utama pembiayaan pengembangan properti residensial oleh pengembang pada kuartal IV 2022.
Hasil survey bahwa 72,51% dari total kebutuhan dana pembangunan berasal dari dukungan dana internal ini. Sumber pembiayaan alternatif lain yang disukai pengembang untuk pembangunan rumah dasar adalah pinjaman bank dan pembayaran dari konsumen masing-masing sebesar 16,90% dan 7,39% dari total modal.
Dilihat dari komposisi dana internal, laba ditahan (39,24%) merupakan yang terbesar, diikuti oleh modal disetor (56,75%).
Sedangkan dari sisi konsumen skema pembiayaan KPR mencapai 75,03% dari total pembiayaan dan tetap menjadi pilihan responden dalam pembelian awal rumah, diikuti dengan cash bertahap (18,22%) dan cash (6,76%).