Liputan6.com, Dinas Pekerjaan Umum (PUPR) DKI menargetkan pembangunan jembatan/terowongan sepanjang 2.165 km pada 2023. Tiga dari jalan layang ini berada di Sumatera Selatan: Sekip Ujung, Gelumbang dan Jembatan Bantaian.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jembatan menjadi kunci komunikasi antardaerah, agar pergerakan barang, jasa, dan manusia lebih efisien.

Baca juga

Konektivitas yang semakin lancar diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, yang dapat membantu percepatan proses pembangunan daerah.

“Pembangunan infrastruktur jembatan, viaduk, dan terowongan tidak hanya akan mempermudah konektivitas dan akses transportasi, tetapi juga memberikan alternatif bagi penduduk sehingga mendorong produktivitas ekonomi,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (26 Januari 2023). itu” katanya.

Penerbangan layang Sekip Ujung dibangun untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Basuki Rahmad-Jalan R. Sukamto dan Jalan Amphibi-Jalan Force 66 Kota Palembang, Sumatera Selatan, mulai Juni 2022.

Flyover Sekip Ujung memiliki panjang 660m dan terdiri dari 190m (kaki), 160m (oprit ke Jalan Basuki Rahmad) dan 310m (oprit ke Jalan R.Sukamto).

Pekerjaan fisik penerbangan dilakukan oleh PPK 3.6 PJN 3, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga dan kontraktor PT Waskita-Kencana (KSO) melalui dana Surat Berharga Syariah Negara senilai Rp 152 miliar. Bahasa Indonesia.

Per 21 Januari 2023, progres material mencapai 40,6% dan dijadwalkan selesai pada Desember 2023.

Pembangunan jembatan ini juga akan memperhatikan aspek keindahan dekorasi bangunan dengan mengutamakan seni dan budaya lokal untuk mempercantik estetika kota Palembang.

Flyover Gelumbang juga dibangun untuk memperlancar arus lalu lintas di perlintasan kereta api di Jalan Lintas Palembang-Prabumulih (tepatnya Km 351) di Kabupaten Muara Enim.

Ruas ini menghubungkan Batas Kabupaten Ogan Ilir/Kabupaten Muara Enim di Kota Prabumulih.

Berdasarkan rancangan, sumber pendanaan SBSN tahun anggaran 2023-2024 (MYC) untuk membangun jembatan layang Gelumbang dengan waktu pengerjaan 16 (enam belas) bulan, panjang jembatan layang dan ramp 700 meter, panjang 50 meter, dan lebar lajur. adalah 17,20m.

“Penerbangan ini diharapkan dapat mempercepat lalu lintas di Muara Enim Prabomuli atau sebaliknya serta mengurangi resiko kecelakaan akibat perlintasan kereta api,” tambah Menteri Basuki.

Sedangkan Flyover Bantaian berada di pertigaan jalan KA ruas Simpang Belimbing-Batas Kabupaten Muara Enim.

Penerbangan layang ini memiliki panjang 650m, memiliki bentang utama 50m, dan memiliki akses jalan 300m dari Palembang dan 350m dari Muara Enem.

Seiring dengan dibangunnya Overpass Bantan, diharapkan arus lalu lintas yang melalui simpang tersebut akan lancar. Mobil berbaris di lokasi ini karena kereta biasanya lewat setiap 15 menit.

“Pembangunan jembatan ini juga akan memperhatikan aspek keindahan dekorasi bangunan dengan mengutamakan seni dan budaya lokal untuk mempercantik estetika Kabupaten Muara Enim,” kata Menteri Basuki.

Presiden BBPJN Sumsel Budiamin mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk membangun tiga jembatan di Sumsel saat ini. Antrean panjang kerap terjadi pada jam sibuk seperti pukul 07.00-09.00 WIB dan 16.00-18.00 WIB.

“Jalan Basuki Rahmad dan Jalan R. Sukamto membutuhkan FO Sekip Ujung untuk mengatasi kemacetan di lokasi tersebut. Sedangkan FO Gelumbang dan FO Bantaian memiliki kereta api yang melintas setiap 15 menit, sehingga terjadi antrean panjang mobil saat melewati kereta api. Perlu untuk mengurangi kedua persimpangan jalur. by admin Arwana99.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *