Liputan6.com, Jakarta – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) melontarkan kritik tajam kepada Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan. Buntut pernyataan soal aura Presiden Joko Widodo pindah ke Prabowo Subianto.
Koordinator KontraS Fatia Maulidiyaanti menganggap pernyataan dari Budi Gunawan atau yang kerap disebut BG tentu tidak bisa dianggap remeh. Sebab, ucapan itu keluar dari kepala lembaga negara yang memiliki otoritas yang sangat besar.
baca harga saham
“Terlebih, pernyataan tersebut memiliki tendensi dukungan kepada Prabowo Subianto yang digadang-gadang akan menjadi calon Presiden kembali pada kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024,” kata Fatia dalam keterangannya, dikutip Jumat (24 Maret 2023).
Sehingga, Fatia memandang BG telah berperang asas penyelenggaraan intelijen sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 UU No. Pada 17 Juni 2011, nama Intelijen Negara menjadi profesional dan kekayaan bersih.
“Ketentuan penyelenggaraan intelijen tersebut harus dilakukan berbasis pada profesionalitas dan netralitas. Instrumen berpotensi tidak profesional dan netral jika pimpinannya telah membuat posisi politis serta bahkan berpihak pada calon Presiden tertentu,nya” .
“Selain itu, kerahasiaan yang menyangkut Prabowo dalam acara pemerintahan juga tak ada kaitannya dengan peran, tujuan dan fungsi intelijen sebagaimana digariskan pada UU Intelijen Negara,” tambah dia.
Alhasil, Fatia Berujar ucapan tersebut muncul di tengah penyelenggaraan sistem intelijen Indonesia yang bermasalah. Berdampak pada citra bin yang menjalankan tugasnya jauh dari prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.
Hal tersebut pernah diungkap oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pada 2021 lalu. Bahwa terdapat masalah transparansi pada BIN, Karena lemahnya implementasi pengawasan serta kecenderungan pengawas aktor untuk melakukan aksinya secara parsial, atau bisa dikatakan melakukan pengawasan secara tertutup.
Di tengah masalah yang belum terurai, Fatia menilai ucapan BG bisa membuat suasana menjadi stres. Prabowo menggunakan alat politik, dia menggunakan Melon Tarkan Fujian Kepada Prabowo.
“Pujian kepada Prabowo dapat disalahgunakan sebagai instruksi untuk memobilisasi instrumen intelijen negara untuk memenangkannya sebagai Calon Presiden di tahun 2024 mendatang. Hal ini jelas berbahaya, karena akan menimbulkan konflik kepentingan, ” jelasnya.
Atas uraian dasar di atas, KontraS mendesak Jokowi, pertama, menegur Budi Gunawan yang terindikasi tidak profesional Karena diduga melanggar asas penyelenggaraan intelijen sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 UU Nomor 17 tahun 2011 tentang Intelijen Negara.
KontraS mengelola sistem dari UU Intelligen hingga Negasi Intelijen dan Spesialis Intelijen, Obyek, UU Intelijen hingga Negasi Intelijen.
Sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan mengomentari kebersamaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Budi Gunawan atau akrab disapa BG menyebut aura Presiden Jokowi sebagian sudah pindah ke Prabowo.
Demikian disampaikan Budi Gunawan dalam peresmian Gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH) dan peluncuran produk-produk kreativitas di Abepura, Kota Jayapura, Selasa (21/3).
“Seluruhnya mulai terlihat aura Pak Jokowi sebagian sudah pindah ke Pak Prabowo. Kita semua mendoakan Pak Prabowo semoga sehat, lancar dan sukses dalam kontestasi Pemilu 2024,” kata Budi.
Acara tersebut menghadiri langsung Jokowi, Prabowo, Budi Gunawan dan beberapa menteri serta pejabat pemerintahan seperti Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Bahlil Lahadalia, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, hingga Hub PLH Gubernur Papua dan Perwakilan Papua Youth Creative Founder.
Koresponden: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com