Jakarta Dalam rangka memperingati HUT ke-78, Mahkamah Agung merilis film “Pesan Penuh Makna” jilid ke-3. Agustus 2023.

Film ini merupakan sekuel dari Pesan Bermakna yang dirilis pada tahun 2021 dan 2022. Ini berfokus pada kehidupan hakim, dan semua segmen bertema seputar kekayaan, tahta, dan wanita.

MA Sobandi, Direktur Humas Hukum, menjelaskan bahwa hubungan antara hakim dalam makna film jilid 3 dengan dunia nyata tidaklah mudah karena hakim harus memiliki ‘peradilan’ yang kuat dalam mengadili perkara. Sulit untuk menilai, terutama dengan seluruh era modern.

Subande berbicara dalam Talk Show Bermakna Jilid 3 yang digelar Senin (14/8/2023) di kantor KLY di Gundangdia, Jakarta Pusat.

Apalagi, film jilid ketiga tersebut memuat nilai-nilai yang harus dipatuhi para juri. Ini sudah masuk dalam kode etik, kata Chobandi.

“Yang kita gali dalam film ini adalah kejujuran dan kejujuran sebagai hakim. Nilai-nilai itu akan kita sebarkan. Selain itu, film ini akan memberitahu penonton bahwa dunia hakim, dunia keadilan itu sendiri adalah ketulusan dan kejujuran” .

Dan di bagian ketiga, jelasnya, film ini menjawab visi misi Mahkamah Agung untuk mencapai keadilan yang agung. Salah satunya adalah melakukan keadilan yang besar. Serta mencapai keadilan di zaman modern saat ini.

Bagaimanapun juga, hakim tidak terlepas dari penanaman nilai-nilai kejujuran dan integritas demi terwujudnya peradilan yang baik.

Sobandi ingin penonton menyukai setting hakim dan peradilan serta Mahkamah Agung, dengan tujuan akhir membuat film bernuansa keadilan di Indonesia.

“Saya ingin menyampaikan bahwa Mahkamah Agung bukan hanya milik hakim dan lembaga peradilan, tetapi milik kita semua bangsa Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, pesan semangat sutradara Orista Primadewa Hadiwiardjo menyatakan bahwa film yang digarap ketiganya akan tampil berbeda dari sekuel sebelumnya.

Diakuinya, film sekuel ketiga ini masih memiliki kesan tersendiri yang melekat pada sekuelnya.

“Jujur yang paling berkesan adalah saya langsung turun. Awalnya saya kaget, tapi ternyata banyak kesulitan dalam pekerjaan seorang juri. Saya merasa akhirnya saya menyadari bahwa tidak banyak pekerjaan sebagai hakim Mereka berteman karena takut menerimanya.

“Volume 1 hanya prolog, volume 2 adalah romansa” Ternyata, ini romansa Kaji” Rumit dan ada tekanan di sana-sini. harus ditumpahkan Cahaya sinematik selalu ada di sisi baru karakter, jika tidak, penonton akan bosan.

Sorotan dari film garapan Oris ini adalah pengambilan gambar di lokasi di Pengadilan Negeri Purbalingga. Ia menilai gedung pengadilan itu memiliki karakter tersendiri sebagai bangunan peninggalan zaman Belanda.

Ia mengaku tidak ada kesulitan yang berarti selama proses syuting. Namun, sebagai tantangan, “Eutanasia” karya Witanto harus tetap bisa mengonstruksi cerita yang berkaitan dengan sekuel keduanya, meski memiliki setting yang berbeda dari novel aslinya.

Juga di acara bincang-bincang itu adalah pemain utama Donny Alamsia, Imelda Therrien dan Ole Triani.

Film ini nantinya akan tayang perdana di YouTube Humas MA pada 18 Agustus 2023 dan di vidio.com pada 19 Agustus 2023.

Koresponden: Rahmat Al-Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *