Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Eddie Marsudi menyoroti keberadaan kawasan kumuh tak jauh dari Istana Negara. Prasetyo meminta Pemerintah Daerah (Pimprov) DKI Jakarta turun tangan mengatasi masalah permukiman kumuh.
Menurut Prasetyo, ada sejumlah kawasan yang sangat padat penduduknya, antara lain Kelurahan Johar Baru dan Kelurahan Tanah Tinggi di Jakarta Pusat. Dia menilai, kedua daerah itu harus menjadi fokus Pemerintah Daerah (DKI) DKI Jakarta.
“Ini isu yang sangat penting di Jakarta Pusat karena masih ada masyarakat dalam jarak 1 km dari keraton yang sudah menjadi kumuh. Di Johor Baru Tanah Tinggi, kita minta diperhatikan. Pergi ke sana (lihat) kata Prasetyo. Di pernyataan resmi mengutipnya pada Sabtu (18 Maret 2023).
Selain itu, politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini juga memperhatikan kesehatan masyarakat yang tinggal di pemukiman padat penduduk. Dia mengaku telah menerima keluhan dari warga yang sulit beristirahat karena tidak adanya tempat tinggal.
Mengenai situasi di permukiman kumuh, katanya, “Lingkungan permukiman di Tana Tinggi, Johor Bahru, sangat miskin, jadi bisa tidur tiga shift.”
Sementara itu, Plt Presiden DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan kedua daerah siap direformasi dan akan segera berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.
Menurut Hiro, Jakarta diharapkan tetap menjadi kota yang menarik bagi investor meski tidak berstatus ibu kota hingga 20 tahun ke depan. Ia mengatakan Jakarta akan tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Pertumbuhan Jakarta masih menjadi pusat investor meski ibu kota sudah berpindah ke IKN (ibukota negara nusantara). Saya kira 10 sampai 15 tahun dari sekarang, bahkan 20 tahun dari sekarang, Jakarta masih akan menjadi titik pertumbuhan bagi Indonesia Jadi sudah sewajarnya kita mewariskan kesuksesan Jakarta ke Indonesia.” “.
Hero berjanji akan banyak menangani permasalahan permukiman informal yang bersentuhan langsung dengan warga, antara lain pembangunan septic tank komunal untuk mencegah pencemaran air tanah dan program pencegahan gizi buruk pada anak-anak.