Liputan6.com, Jakarta – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi mengambil 13 sampel dari Kota Bekasi, Bantargebang, Ciketing Udik, Jawa Barat untuk mengetahui penyebab pasti dugaan keracunan pada lima orang.
“Ada 13 sampel yang kami bawa, antara lain feses, muntahan, air dan air kopi,” kata Dudong Waheed, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dinas Kesehatan Kota Bekasi, di lokasi kejadian, Kamis (1/12/2023).
Setiap sampel yang dibawa benar-benar diperiksa untuk melihat apakah ada racun yang menyebabkan korban kehilangan kesadaran dan mulut berbusa.
baca juga
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bantar Haji Nurjana mengatakan, pihaknya langsung mengambil tindakan setelah mendapat laporan dari warga terkait kejadian tersebut.
“Petugas posyandu menginformasikan ke Puskesmas. Saya langsung minta dokter, perawat dan ambulan untuk segera datang ke TKP. Begitu polisi datang langsung dibawa ke IGD RSUD Bantargebang,” jelasnya.
Dua dari lima korban dilaporkan meninggal dunia saat mendapat perawatan di RSUD Bantar. Sementara itu, para penyintas masih dalam penyelidikan intensif.
Nurjaneh mengaku pihaknya belum bisa memastikan apa yang menyebabkan korban tidak sadarkan diri dan menggelembung.
“Syaratnya berbuih dan tidak diracuni,” katanya, “Belum, hanya berbuih.”
Sebelumnya, keluarga yang terdiri dari suami MDS (34), istri YN (32), anak NRN (8), dan inisial RAN (20), Mr X, ditemukan tidak sadarkan diri dengan mulut berbusa.
Penyelidikan polisi tidak menemukan tanda-tanda penyerangan pada tubuh korban. Semua korban diyakini telah diracuni.
“Saat gelembung keluar, hanya ada tiga orang, dua di ruang tamu dan ibu di ruang belakang,” kata Kapolsek Tanggul Samsono Banta Geumpul.
Polisi saat ini sedang menyelidiki dan menunggu hasil sampel cairan yang dibawa oleh Dinas Kesehatan Kota Bekasi untuk mengetahui penyebab korban berbusa.
“Saat pemeriksaan, barang bukti hanya KTP dan HP-nya. Sebelumnya makanan dibawa dari dinas kesehatan, juga diambil beberapa cairan. Nanti diperiksa tanda-tanda muntah dan beraknya,” jelas Samsonu. .
Semua korban dipindahkan ke Rumah Sakit Provinsi Bantar. Namun, segera setelah mendapat perawatan, Ran dan dua dari X dinyatakan meninggal dunia.
“Sampai saat ini sudah dua orang meninggal dunia di rumah sakit,” kata Samsono.
Pihaknya belum bisa memastikan bahwa mereka adalah keluarga karena hanya tiga anggota keluarga dari dua almarhum yang tercatat.by admin Arwana99.
Pihak Samsono mengatakan, “Keluarganya belum bisa kami pastikan karena jumlahnya hanya tiga, padahal ada lima.”