Liputan6.com, Jakarta – Partai Amanat Nasional (PAN) berupaya melindungi tenaga kerja perempuan (TKW) perantauan yang terus menghadapi tantangan namun tidak mendapat dukungan yang memadai dari pihak berwenang.
Pengurus PAN Surya Utama mengatakan, salah satu wujud komitmen PAN dalam melindungi TKI di luar negeri adalah advokasi terhadap isu pemangku kepentingan.
baca juga
“Kami masih membela teman-teman kami di luar negeri. Fokus saya meninggalkan TKW,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima dari Jakarta, Senin (7 Oktober 2023).
Di luar itu, pria yang akrab disapa Uya Kuya ini mengatakan, pihaknya mendorong berbagai pihak untuk mengubah pola pikir bahwa partainya bukanlah partai tempat TKI di luar negeri seharusnya bekerja, melainkan negara lain tempat TKI seharusnya bekerja.
Sehingga, lanjut dia, model ini bisa membuat buruh migran keluar dari posisi rentan.
“Bagaimana kalau kita mengubah pola pikir. Negara lain seperti Malaysia membutuhkan (TKW dari) Indonesia. Ini harus diubah. Jadi kalau kita selalu bilang kita butuh Malaysia, ya kita akan terus lemah.”
Dia juga mengaku sering melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat bersama PAN agar tidak tertipu agen yang mendistribusikan TKW palsu untuk melindungi buruh migran perempuan. Menurut dia, sebagian TKI yang berjuang di luar negeri karena perdagangan manusia ilegal.
Oya juga menyampaikan bahwa salah satu kegiatan sosialisasi dan edukasi yang telah dilaksanakan PAN adalah kerjasama dengan instansi pemerintah seperti Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Menurutnya, publisitas dan edukasi merupakan dua cara efektif untuk mengurangi permasalahan yang dihadapi TKI di luar negeri. Salah satu pedoman yang diberikan TKW adalah jangan mudah tertipu oleh agen palsu.
“Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat di daerah agar tidak mudah tertipu oleh agen yang bisa memfasilitasi keberangkatan,” pungkas Oya.