Liputan6.com, Presiden DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bersama Wali Kota Surabaya Eri Kahyadi bahwa harga Minyakita dan beras setara dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Disinilah saya beranjak setelah meninjau Pasar Wonochromo Surabaya. Dia ingin harga kebutuhan sehari-hari seperti beras dan minyak stabil di Surabaya.
baca juga
“Saya cek beras itu barang penting. Saya lihat bagaimana proses Bulog sampai ke warung dan pasar, dan harganya bagus tadi.”
Ia menjelaskan harga beras di Pasar Woncromo hanya Rp 44.000 per 5 kg. Artinya harga beras di Pasar Wonokromo kurang dari Rp 9.000.000 jika dibeli per kilogram.
“Kita lihat semua lapak. Disini (Pasar Wonkromo) banyak sekali,” kata Jokowi.
Tak hanya itu, harga minyak goreng Minyakita masih tergolong murah yakni Rp 14.000 per liter. Sedangkan untuk telur, Jokowi terus menurunkan harga hingga Rp 1.000.000.
“Harga daun bawang juga turun. Yang kita inginkan adalah stabilitas harga seperti ini. Jangan seperti beras kemarin. Itu menyebabkan inflasi sangat tinggi di semua daerah. Tapi harganya tidak turun. Di semua daerah, tapi jatuh di sini.”
Perdana Menteri Joko Widodo mengatakan dukungan pemerintah pusat akan berlanjut, termasuk tanaman padi utama, hingga panen nasional pada akhir Februari 2023.
“Kalau stok banyak, permintaan tetap sama dan harga otomatis turun,” ujarnya.
Stabilnya harga beras dan minyak Surabaya setara dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) tak lepas dari upaya Pemerintah Kota (Pimkot).
Seperti diketahui, Pemkot Surabaya memperkuat operasi pasar di berbagai titik.
Wali Kota Surabaya Iri Qahadi mengatakan, harga Minyakita dan beras sudah sesuai aturan HET. Pasalnya, Pemprov DKI telah menimbun barang dari Bulog bersama dengan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya.
“Jadi kami langsung mengambilnya dari Borlog, menggunakan angkutan di Pemkot Surabaya dan kemudian memberikannya kepada pedagang pasar,” ujarnya.