Liputan6.com, Jakarta – Beberapa daerah di Indonesia terdampak cuaca buruk. Selain hujan deras yang mengguyur daratan dalam waktu lama, ombak membumbung tinggi di beberapa perairan. Kondisi cuaca ekstrem ini terbukti berdampak signifikan terhadap tingkat hunian hotel.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (MINPARCRAF) Sandiaga Salahuddin Ono mengatakan pada malam tahun baru tidak ada pengunjung di hotel tepi pantai tersebut. Setidaknya 20% tamu hotel membatalkan pesanan mereka karena berita cuaca buruk yang melanda beberapa daerah.

Baca juga

“Lebih dari 20% (wisatawan) membatalkan pesanannya karena ada kabar cuaca buruk dan hotel di dekat pantai ini sedang sepi :). “. ).

Sandiaga mengatakan sektor pariwisata paling bahagia ketika Presiden Joko Widodo mencabut PPKM (Kebijakan Pembatasan Masyarakat). Pengusaha berharap sektor ini akan meningkat saat momentum Natal dan Tahun Baru Imlek dimulai.

“PPKM dijadwalkan selesai pada 30 Desember dan kami perkirakan boom (ledakan) karena pariwisata sudah lama menunggu momentum ini,” katanya.

Apalagi, diperkirakan 45 juta orang bepergian selama musim liburan. Namun, hanya saja banyak orang yang enggan pergi berlibur karena kabar cuaca buruk di penghujung tahun. Namun, tidak semua daerah terkena cuaca ekstrem.

“Meski kawasan yang direncanakan tidak terpengaruh oleh cuaca buruk,” kata Sandy.

Pengalaman itu membuat pihaknya menyusun strategi khusus agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari. Ketakutan yang berlebihan juga berdampak buruk bagi pariwisata.

Sandiaga Ono mengatakan “Nanti kita punya dinas pariwisata dan ini menjadi semangat”.

Koresponden: Anissa al-Faker

Sumber: Merdeka.com

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini ke wilayah Banten kemungkinan cuaca buruk. Itu akan berlangsung minggu depan, 9-15 Januari 2023.

Menurut Hendro Nugroho, Direktur Pusat Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG Wilayah II, analisis dinamika atmosfer menunjukkan indeks ENSO di wilayah Nino 3.4 mendukung peningkatan curah hujan di Indonesia. Suhu permukaan laut mungkin relatif hangat dengan nilai anomali +0,5 hingga +2,5 °C di wilayah Laut Jawa, meningkatkan potensi penguapan (penambahan uap air).

Kelembapan yang relatif tinggi dan daya dukung lokal yang kuat turut berkontribusi dalam pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Banten.

“Berdasarkan kondisi tersebut, Otoritas Angkutan Laut BMKG memperkirakan kemungkinan terjadinya hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada 9 Januari hingga 15 Januari 2023 di wilayah Banten,” katanya kepada wartawan. Senin (1 September 2023). by admin Arwana99.

01/09/2023: Kapten. Bagian selatan Lepac, Cap. Serangan Barat, Kap. Tangerang Tengah dan Selatan, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan.

01/10/2023: Kapten. Tangerang Selatan, selatan Kota Tangerang.

11 Januari 2023: Cap. Serangan Timur, Kap. Tangerang, Kota Tangerang, selatan Kota Tangerang.

01/12/2023: Kapten. Lebak Timur.

13/01/2023: Kapten. Utara Rebak.

14/01/2023: Kapten. Lebak Timur.

15 Januari 2023: Tidak ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *