Cuaca hari ini mengawali pekan Senin (6/3/2023) dengan prakiraan cuaca mendung di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Japoditapik). Bogor, Barat. Jawa, hujan ringan.
Di sisi lain, menurut prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika Korea (BMKG), hujan akan turun dari siang hingga sore hari.Di Ibu Kota, Jakarta diperkirakan akan diguyur hujan ringan hingga sedang pada siang hari, kecuali di Kepulauan Seribu yang mendung. Nanti malam diperkirakan akan kembali mendung di seluruh Jakarta.
BMKG dalam laman resminya (www.bmkg.go.id) menyampaikan, “Mohon diwaspadai kemungkinan terjadi hujan disertai petir dan angin kencang dalam waktu singkat di sebagian wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur selama hari itu.” .” .
Tidak ada perbedaan yang signifikan di zona penyangga yaitu kota Bekasi, Depok dan Bogor, Jawa Barat, sore ini diperkirakan hujan ringan dan malam berawan.
“Waspadai potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sejak dini hari hingga sore hari di sebagian wilayah Kabupaten Depok, Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Bekasi.Kabupaten Karawang,” ujar BMKG.
Demikian pula Kota Tangerang, Banten, diperkirakan akan diguyur hujan sore nanti.
Berikut informasi lengkap prakiraan cuaca wilayah Jabodetabek dikutip Liputan6.com dari situs resmi BMKG.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menetapkan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi kejadian cuaca buruk, antara lain melalui pembentukan pusat kesiapsiagaan dan pemantauan informasi cuaca dan/atau peringatan dini secara cermat dari BMKG dan Pusat Vulkanologi dan Bencana Geologi. Mitigasi menyediakan. Ini digunakan untuk mengetahui perkembangan terbaru dalam situasi tersebut.
Selain itu, pemerintah dan aparatur daerah harus menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menghadapi bencana banjir dan tanah longsor akibat cuaca buruk.
Dalam hal ini, pertimbangan harus diberikan untuk menyebarluaskan informasi tentang kemungkinan bencana kepada masyarakat melalui saluran informasi seluas-luasnya.
Daerah dengan bahaya cuaca ekstrim dapat dipantau menggunakan teknologi sistem informasi geografis (SIG).
SIG adalah ilmu yang memiliki komponen-komponen yang mengatur pengolahan data spasial, meliputi analisis spasial, agregasi data spasial, dan pemodelan.
Pemodelan spasial adalah aktivitas mengabstraksi fenomena dunia nyata dan kemudian memvisualisasikannya sebagai informasi spasial untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
Dengan menggunakan teknologi GIS, dimungkinkan untuk memodelkan risiko cuaca ekstrem secara spasial dengan memvisualisasikan tingkat wilayah risiko cuaca buruk di Indonesia dalam bentuk peta digital. Pemodelan spasial yang digunakan dalam penelitian ini adalah Google Earth Engine (GEE).
Keunggulan GEE adalah dapat memproses dan menyajikan data multi-waktu dengan resolusi spasial yang memadai dengan cakupan perekaman global.
Untuk pengolahan data menggunakan teknologi GIS untuk keperluan penelitian cuaca buruk, digunakan tiga parameter yaitu curah hujan, permukaan tanah, dan kemiringan lereng.
Skor disediakan untuk ketiga parameter ini untuk membantu menentukan parameter mana yang menyebabkan cuaca ekstrem.