Ilmuwan dari University of British Columbia (UBC) dan University of Victoria menemukan bahwa menghirup asap mobil dapat mengubah konektivitas otak dalam waktu dua jam. Mereka memindai otak peserta sebelum dan sesudah terpapar polusi kendaraan dan saat terpapar udara bersih dan tersaring.

Studi ini diuji pada 25 orang dewasa sehat dalam uji coba acak, tersamar ganda. Otak orang yang terpapar polusi udara menunjukkan berkurangnya konektivitas di jaringan mode default (DMN).

DMN adalah wilayah otak yang saling berhubungan yang paling aktif saat melakukan proses berpikir internal seperti introspeksi dan memori.

“Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampak fungsional dari perubahan ini. Ada kemungkinan bahwa polusi dapat mengganggu kemampuan berpikir atau bertindak,” kata Judy Gorelock, ahli saraf di University of Victoria, mengutip Science Alert.

Polusi mobil telah terbukti berdampak negatif pada bagian otak untuk berpikir internal, namun penelitian ini menjelaskan bahwa perubahan ini juga bersifat sementara. Aliran udara bersih melalui paru-paru dapat membantu otak kembali normal.

Namun, bukan berarti bisa diremehkan. Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan polusi udara yang kronis dapat berdampak buruk pada otak. Studi ini hanya mengamati emisi mobil, tetapi mungkin ada bentuk polusi udara lain yang berjalan lebih cepat dan berdampak lebih buruk.

Chris Carlsten dari University of British Columbia mengatakan penelitian tersebut memberikan bukti baru tentang hubungan antara polusi udara dan kognisi. Pada tahun 2020, tanda-tanda penyakit Alzheimer diamati pada otak orang dewasa muda, anak-anak, dan bayi yang tinggal di Mexico City.

Studi lain di kota yang sama juga mengungkapkan kemungkinan penyebab lain: nanopartikel logam dari polusi udara ditemukan di otak banyak penduduk setempat. Pada paragraf 2022, para ilmuwan menegaskan bahwa partikel yang pernah dihirup terkadang dapat melewati penghalang pelindung otak.

Carlsten mengingatkan orang untuk mempertimbangkan kembali apakah mereka ingin membuka jendela saat terjebak kemacetan. “Penting untuk memastikan filter udara mobil Anda berfungsi dengan baik, dan jika Anda berjalan atau bersepeda di jalan yang sibuk, pertimbangkan untuk beralih ke jalan yang tidak terlalu padat,” katanya.by admin Arwana99.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *