Jakarta – Indonesia merupakan salah satu negara paling rawan gempa di dunia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan Indonesia rawan gempa karena terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik: Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
Indonesia telah beberapa kali mengalami gempa bumi dengan intensitas besar yang mengakibatkan korban jiwa dan harta benda. Oleh karena itu, perlu untuk memprediksi ini sesegera mungkin. BMKG juga mendistribusikan update seismik kepada masyarakat dan instansi pemerintah setiap hari.
Pembaruan ini diperkenalkan untuk memprediksi sedini mungkin untuk mengurangi risiko dari gempa bumi dan tsunami.
Pada Sabtu, 4 Agustus 2023, gempa bermagnitudo 4,5 terjadi di Bukittinggi, Sumatera Barat. Gempa terjadi pada pukul 12.21 WIB. Gempa terjadi di 0,3 derajat Lintang Selatan dan 100,28 derajat Bujur Timur. Tepatnya terletak 9 km barat laut Bukit Tingi pada kedalaman 10 km.
Kemudian, sekitar pukul 13.58 WIB, gempa berkekuatan 5,2 SR mengguncang Kabupaten Halmahera bagian barat di negara bagian Maluku Utara. Pusat gempa berada di lintang 1,92, bujur 127,08. Pusat gempa berada 84 km barat laut Halmahera dan kedalaman 60 km.
Terakhir, gempa bermagnitudo 10 5,2 melanda Jayapura, Papua. Pusat gempa terletak pada koordinat 2,73 Lintang Selatan dan 142,19 Bujur Timur. Pusat gempa berjarak 169 km dari Jayapura dan memiliki kedalaman 10 km.
Ada hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah gempa bumi.
Menurut laman BMKG, gempa bumi merupakan salah satu fenomena alam yang diakibatkan saat bumi berguncang akibat pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba.
Gempa bumi ditandai dengan rusaknya lapisan batuan di kerak bumi. Penumpukan energi yang menyebabkan gempa bumi disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik.
Energi dipancarkan ke segala arah dan dalam bentuk gelombang seismik. Efeknya bisa dirasakan di permukaan bumi. Inilah yang membuat tanah tempat Anda berpijak berguncang.