Liputan6.com, Jakarta Media sosial baru-baru ini merilis sebuah video yang memperlihatkan seekor buaya Sungai Mhakam yang “menggendong” jenazah seorang anak kecil. Video tersebut tersebar luas di media sosial dan menjadi perbincangan banyak netizen.
Video yang beredar di SNS yang sama disebut-sebut diambil di Sungai Mokham, Cotai, dan Kalimantan Timur. Sebelumnya beredar video yang memperlihatkan seekor buaya besar muncul di permukaan sungai.
baca juga
Perekam video menangkap momen itu secara instan. Namun, setelah lama melihat buaya tersebut, ranger mulai curiga bahwa ada sesuatu yang mungkin telah digigit buaya tersebut. Bahkan, perekam juga berharap yang ada di mulut buaya itu bukan orang.
Namun, keraguan terhadap perekam video mulai muncul. Dalam video yang beredar, perekam mengatakan dia mulai melihat kaki dan pakaian yang mengambang. Bukan hanya itu, tangan dan kepalanya melayang ke permukaan, mengejutkan tape recorder dan teman-temannya.
Video tersebut langsung menjadi perbincangan hangat di kalangan banyak netizen. Bahkan, muncul video lain yang memperlihatkan proses pengambilan jenazah dari Sungai Makkam yang diduga ditarik buaya.
Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber adalah sederet fakta virus buaya yang “memindahkan” jenazah seorang anak kecil ke Sungai Mekam pada Sabtu (21/1/2023).
Videonya sendiri yang viral di media sosial dikabarkan diambil di pesisir Muara Jawa, Sungai Mohakam, Kotai, dan Kalimantan Timur. Peristiwa yang menghebohkan masyarakat itu juga terjadi sekitar pukul 06.40 WITA pada Jumat (20 Januari 2023).
Sebuah video yang beredar luas memperlihatkan seekor buaya, panjangnya hampir tiga meter, naik ke permukaan. Yang menarik, bagaimanapun, adalah seekor buaya terlihat memegang mayat seorang anak kecil di mulutnya.
Melihat anak kecil di atas atap, buaya itu segera kembali, seolah tahu ada orang di sekitar. Masyarakat sekitar langsung mengevakuasi jenazah anak tersebut dengan menggunakan alat seadanya.
Belakangan diketahui, jenazah anak kecil yang ditemukan di Nahr Mekam adalah anak usia empat tahun, Muhammad Ziyad Wajaya. Mengutip Liputan6.com di Merdeka.com pada Sabtu (21 Januari 2023), Ziad sendiri sebelumnya dilaporkan hilang sejak Rabu (18 Januari 2023).
Anak itu dikatakan jatuh ke sungai di belakang rumah. Bahkan, dalam dua hari, pencarian Ziyad juga melibatkan Basnas. Hal itu juga dibenarkan oleh Raki Effendi, Koordinator Basarnas Satuan Siaga SAR di Samarinda.
Ia mengatakan dalam pernyataan yang dilansir Liputan6.com di Merdeka.com dari Santo, 21: Dan pergi.” / Januari 2023).
Sementara itu, Al-Raqi mengatakan buaya yang sama, diperkirakan sepanjang 3 meter, terlihat di sekitar trotoar pada Kamis malam (19 Januari 2023). Bahkan, para pemburu juga melihat buaya tersebut, namun tidak ada jasad korbannya.
Bayi yang ditemukan pada Jumat 20 Januari 2023 itu tidak enak badan dan tampak sehat. Namun, Ruqi juga tidak bisa memastikan apakah dia digigit buaya atau tidak.
“Kalau korban dikatakan habis dimakan buaya, kecil kemungkinannya. Kerangka rumah itu seperti rumah panggung, dan punggungnya jauh dari sungai, sehingga kemungkinan korban jatuh ke jurang. air. Sungai sambil bermain di belakang rumah.”by admin Arwana99.