Wisata konservasi merupakan potensi wisata yang sangat besar di Indonesia. Jumlah wisatawan terus bertambah dengan lebih dari 5 juta.

Sejak pandemi COVID-19, banyak destinasi wisata yang sudah terdeteksi demam liburan wisatawan. Indonesia memiliki banyak kawasan lindung tidak terkecuali.

Menurut laporan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sebanyak 5,29 juta wisatawan alam mengunjungi kawasan lindung tersebut. Jumlah tersebut terdiri dari 5,1 juta wisatawan domestik dan 189.000 wisatawan mancanegara.

Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan di Jakarta, Jumat (1 Januari 2023), “Situasi ini lebih tinggi atau hampir dua kali lipat dibandingkan data tahun 2021, ketika kunjungan wisatawan domestik mencapai 2,9 juta dan wisatawan mancanegara mencapai 12.000 dua kali lipat,” katanya. .

Berdasarkan jumlah kunjungan wisata alam, maka nilai PNBP dari tiket masuk tujuan wisata alam adalah sebesar Rp96,7 miliar pada tahun 2022 dan Rp34,2 miliar pada tahun 2021.

Citi juga memperkirakan lalu lintas akan terus meningkat di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan perkembangan objek wisata alam serta penerapan teknologi informasi sebagai sarana pemasaran/promosi dan kemudahan pelayanan melalui sistem tiket elektronik.

“Sistem ini juga merupakan upaya penerapan batas pengunjung atau kuota pengunjung yang ditetapkan berdasarkan hasil analisis kemampuan kawasan lindung untuk melestarikan aspek pelestarian alam,” ujarnya.

Selain berkontribusi pada format PNBP negara, Citi mengatakan pemanfaatan jasa ekologi untuk wisata alam memberikan multiplier effect bagi masyarakat setempat. Dari sisi penyerapan tenaga kerja, kegiatan wisata alam di kawasan konservasi telah menyediakan lapangan kerja bagi sedikitnya 4.000 orang. Mereka terdaftar sebagai pekerja dengan izin kerja di kawasan lindung.

Kegiatan wisata alam di kawasan konservasi juga telah membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal sebagai penyedia jasa makanan dan minuman, pemandu wisata dan penyedia souvenir. Hingga Desember 2022, partisipasi masyarakat dalam kegiatan tersebut meningkat lebih dari 100% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Misalnya pada tahun 2021 dan 2022, Taman Nasional Rinjani akan mengalami peningkatan pelaku wisata alam.

Nilai manfaat kegiatan wisata alam di kawasan konservasi juga memiliki dampak ekonomi, contohnya wisata alam di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Berdasarkan hasil survey Oktober 2021, saat dilakukan PPKM Level 4, nilai manfaat TNGGP di sektor pariwisata secara keseluruhan memberikan potensi pendapatan kotor (penjualan) dan keuntungan bersih (net income) kurang lebih 173.000 orang/ hari. ) sekitar Rp 134.000/per orang/hari. Nilai ini dihitung untuk semua jenis kegiatan wisata alam.

Contoh kegiatan wisata alam lainnya dapat ditemukan di Taman Wisata Alam Gunung Tunak. Melalui kegiatan wisata alam TWA Gunung Tunak, masyarakat Tunak Besopoq yang mengikuti kegiatan wisata pada Juli 2022 akan mendapatkan Rp 471 juta atau 11 kali PNBP kegiatan wisata alam. Nilai tersebut dihitung untuk jenis kegiatan penyajian makanan dan minuman, pemandu wisata dan penyedia souvenir yang dilakukan oleh komunitas Tanak Besopoq.

Keunikan kawasan konservasi dari segi bentang alam, ekosistem, dan keanekaragaman hayati, serta kehidupan sosial budaya dan kearifan lokal masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan lindung, merupakan objek dan daya tarik yang dapat dicari dan dipraktikkan masyarakat di alam. aktivitas pariwisata.

Sebanyak 2612 destinasi dan objek wisata alam berupa pemandangan alam, air terjun, goa, lautan atau pantai, danau, gunung, dll. Ada observasi, goa dan lainnya.by admin Arwana99.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *